Karya Tulis Lepas : Merosotnya Akhlak Remaja di Era Globalisasi


NAMA     : USLIFATUL JANNAH
NIM        : 20170703022219
KELAS   : PBS “ E “

MEROSOTNYA AKHLAK REMAJA DI ERA GLOBALISASI


Melihat perkembangan hidup di era globalisasi yang semakin membeludak sekarang ini, seperti sudah mendekati titik nadir kehancuran. Globalisasi semakin mempengaruhi masyarakat untuk turut serta dalam berkehidupan yang terkesan modern. Segala bentuk aktivitas kehidupan tak lepas dari komponen global yang semakin menjelajah. Jika mau merenungkan secara saksama, persoalan yang melilit bangsa ini sebenarnya adalah menyangkut akhlak, moral, atau etika.

Mengarah pada sebuah fenomena yang mempertontonkan kemajuan dunia modern membuat masyarakat semakin antusias secara langsung ataupun tidak langsung terpengaruh oleh kemajuan dunia global saat ini. Terutama para kaula muda, remaja ataupun para anak didik di negara kita yang semakin tren untuk mengadopsi budaya-budaya tersebut. Kita lihat berapa banyak para kaula muda yang semakin jauh dari nilai akhlak baik yang seharusnya. Contohnya saja dari cara mereka berpenampilan dan berpakaian yang tidak sesuai dengan adat ketimuran kita. Batasan-batasan serta aturan-aturan berpenampilan sudah tidak dihiraukan lagi. Padahal sudah jelas dalam agama, khususnya agama islam telah mengajarkan bagaimana dan dimana saja batasan-batasan aurat yang boleh diperlihatkan. Tetapi karena ketidaksadaran dan keinginan mereka untuk mencari tahu membuat mereka jadi salah langkah. Malah mereka semakin berani dan percaya diri dalam memamerkan pakaian mereka yang tidak seronoh serta penampilan yang mengundang kejahatan. Berapa banyak kasus-kasus kejahatan yang sering kita dengar dan kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari yang sebenarnya tidak jauh dari kesalahan yang mereka buat sendiri. Sehingga terkadang apa yang mereka atau kita rasakan adalah dampak buruk dari tindakan tersebut.

Lalu, selain itu bagaimana dengan cara berbicara dan bertutur kata yang tidak sesuai lagi dengan adat kehidupan orang-orang timur yang menganut budaya ramah tamah, berbudi bahasa baik, sopan santun dan terdidik. Semuanya seperti telah pudar. Sering kita dengar berapa banyak kata-kata yang terbuang sia-sia dan tidak bermanfaat untuk dibicarakan. Seperti benar tapi tidak berisi. Berapa banyak kata-kata kasar yang terlontar dari mulut kita baik yang tidak disengaja ataupun yang memang sengaja diutarakan, seperti telah melekat dalam diri kita.  Padahal tidak satupun agama mebolehkan berkata-kata kasar, apalagi islam. Nabi mengajarkan, agar supaya memilih kata-kata yang bijak, serta menyusun redaksinya dengan bagus, karena khawatir akan menyakiti lawan bicaranya.

Disamping itu, mari kita lihat adab sopan santun yang sudah tidak sejalan. Bagaimana cara mereka menghormati orang lain? Hormat kepada orang yang lebih tua dari mereka, orang yang lebih muda dari mereka dan terhadap sesamanya. Adakah kita lihat perbedaanya? Tidak bukan? Semuanya nampak sama. Malah yang sering terjadi adalah kesopanan tersebut sudah jarang terlihat. Rasa hormat seperti sudah tidak berperan lagi dalam proses sosialisasi kehidupan.

Demikianlah adanya budaya-budaya asing yang masuk ke negara kita, semakin memperkuat merosotnya  akhlak pada masyarakat khususnya para kaula muda. Sehingga sudah jarang nampak lagi etika sopan santun terhadap orang lain. Budaya-budaya asing yang masuk ke negara kita, tidak sedikit kita jumpai sisi negatif yang terselip di dalamnya. Masyarakat pribumi yang kurang pengetahuan serta keteguhan akhlak terkadang tidak pernah menyaring budaya-budaya yang masuk tersebut. Begitupun dengan para kaula muda dan kaum remaja yang mudah tergiur oleh kemodernisasian yang dibawa oleh bangsa asing tersebut.

Lemahnya posisi orang tua dalam memberikan bekal pendidikanpun menjadi salah satu penyebab bagi anak dalam memilah milih mana yang baik dan buruk bagi dirinya. Selain itu lingkungan sekitar baik di sekolah ataupun masyarakat memiliki andil dalam peran anak dalam berkehidupan. Disinilah mental tersebut diuji. Mampu atau tidak kita membatasi diri dari hal-hal buruk tersebut, sangat bergantung pada tindakan kita dalam melawan arus globalisasi yang semakin merajai negara kita.

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH : Tasawuf Falsafi (Revisi)

REVISI MAKALAH : Tasawuf Irfani (Konsep dan Tokohnya)

REVISI MAKALAH : Tasawuf di Indonesia dan Tokohnya