Karya Tulis Lepas : Peranan Berpikir Positif terhadap Tasawuf



Peranan berfikir positif terhadap tasawuf

Tasawuf merupakan suatu cabang ilmu yang menerangkan tentang usaha-usaha untuk membersihkan hati dan juga menerangkan tentang bagaimana kita bisa mendekatkan diri kepada Allah. Di dalam tasawuf terdapat banyak usaha untuk membersihkan hati dan mendekatkan diri kepada Allah, seperti sabar, selalu berdzikir, dan selalu bersyukur. Tapi selain usaha tersebut masih ada peran yang lebih penting di dalam membersihkan hati dan mendekatkan diri kepada Allah yaitu berfikir positif.
Berfikir positif merupakan suatu cara berfikir yang positif atau cara yang dapat mengahsilkan pemikiran yang baik, cara berfikir positif ini wajib dimiliki oleh setiap individu karena berfikir positif akan membuat hati menjadi tenang dan damai. Di dalam berfikir positif terdapat 3 (tiga) komponen. Yang pertama, muatan fikiran (benar, baik, dan bermanfaat). Kedua, penggunaan fikiran serta yang ketiga, adalah penguasaan fikiran.
Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا           اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sesungguhnya prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah mengguncingkan satu sama lain. Adakah seorang diantaramu ada yang suka memakan danging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah maha penerima taubat lagi maha penyayang”. (Q.S. Al-hujajarat : 12).
Dari ayat di atas dijelaskan bahwa Allah sangat menganjurkan berfikir posiif dan sangat melarang berfikiran negatif, karena jika seseorang berfikiran negatif sama halnya dengan memakan daging saudaranya sendiri. Yang mungkin jika  kasat mata kita akan  merasa enggan memakannya, jangankan memakannya melihatnya saja kita sudah mau muntah.
Nah, jika kita merasa enggan untuk memakan daging saudara kita sendiri maka kita harus senantiasa berfikiran positif karena dengan berfikiran positif fikran kita akan merasa tentram, dan damai. Bukan hanya fikiran kita saja yang terpengaruh tapi hati kita akan selalu senantiasa bersih dan bebas dari sifat-sifat hati buruk lainnya.
Dan juga dari ayat tersebut terdapat tiga hal yang harus dihindari oleh orang-orang yang beriman. Pertama, adalah berprasangka buruk baik terhadap Allah maupun sesama manusia. Yang kedua, adalah mencari-cari kesalahan orang lain. Dan yang ketiga, adalah menggunjing orang lain.
Maka dari itu jika kita merupakan orang islam yang baik dan kita ingin sekali untuk bertasawuf atau mempelajarinya maka kita harus senantiasa memiliki sikap berfikir positif. Karena dengan berfikir positif membuat kita menghindari hal-hal yang buruk, salah dan juga tidak bermanfaat.
Rasulullah juga menjelaskan keutamaan berfikir, sebagaimana yang diriwayatkan oleh abu hurairah bahwa Rasulullah bersabda: “berfikir selama sejam lamanya lebih baik dari pada beribadah selama setahun “.
pada kesimpulannya berfikir positif sangat memiliki peran di dalam bertasawuf bahkan d Al-Quran juga sudah ditekankan bukan hanya di dalam Al-Quran saja bahkan Rasulullah sangat menganjurkan pada ummatnya untuk selalu berfikir positif karena berfikir positif akan selalu mengarahkan kita kepada hal-hal yang baik an bermanfaat.
Seperti yang ada di dalam kata-kata bijak “berfikir positif dapat menghancurkan semua tembok pemisah antara tidak bisa dan bisa”.

NAMA: INDAH YANI
NIM    :20170703022088
PRODI: PERBANKAN SYARIAH “E”

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH : Tasawuf Falsafi (Revisi)

REVISI MAKALAH : Tasawuf Irfani (Konsep dan Tokohnya)

REVISI MAKALAH : Tasawuf di Indonesia dan Tokohnya