Karya Tulis Lepas : Terapi Tasawuf dari Puncak Penyakit Hati yang Ditimbulkan SosMed



Nama: Tutik Kurniati
NIM : 20170703022215
Kelas : PBS-E

“ Terapi Tasawuf dari Puncak Penyakit Hati yang di Timbulkan Sosmed”

            Karya ini di tulis dari sebuah fenomena yang ada pada masyarakat, yang pada saat ini hidup di era modern. Dengan perubahan zaman dan komunikasi dapat diaskes dengan mudah. Namun situasi ini tidak selamanya memberikan kenyamanan, justru memunculkan penyakit hati yang timbul ada individu akibat dari sosmed yang dengan mudah mengexsplor kejelekan orang lain maupun kejelekan sendiri. Masyarakat modern kini sudah terbiasa mengakses pada sosmed tentang kejadian-kejadian yang terjadi dalam hari-harinya, bahkan untuk berkata kasar kepada orang lain bukan menjadi masalah yang di updatenya melalui status di akun sosmednya. Bahkan tujuan status tersebut hanya untuk satu orang tetapi yang merasa banyak orang, kejadian ini yang akan memunculkan rasa tidak suka antar sesama manusia, akibatnya akan terjadi komunikasi yang renggang dan terputusnya silaturahmi.
Mengunggah foto membuka aurat sekarang sudah terbiasa dan bagi masyarakat modern hal ini sudah di anggap hal yang biasa saja Pemilik sifat  seperti ini tentunya orang-orang yang memiliki penyakit hati kejadian ini diakibatkan karena pemahaman agama sering di tinggalkan dan lebih memilih hidup dengan gaya hedonis. Setiap problem yang terjadi akan heboh di media sosial. Mempunyai barang mewah dan mahal di upload pada sosmed. Hal ini bisa dikatakan suatu penyakit hati yaitu sombong. Tentunya manusia seperti ini sangat membutuhkan terapi tasawuf yakni lebih meningkatkan keagamaannya dan keimanannya dan keimanan dengan cara perbanyak membaca Al-Qur’an dan merenungkan maknanya, selain itu juga bisa dengan berkumpul dengan orang-orang sholeh, berdzikir dan berdoa dengan merendahkan diri kepada  Allah SWT. Jika terapi  ini tidak di laksanakan maka, tentu  saja penyakit hati ini akan terus berkembang biak dalam hati.
Ilmu tasawuf dalam mengenai penyakit hati atas segala  problem yang dialami manusia semakin terbentang  lebar di masa modern ini. Untuk itu, kemajuan yang telah berkembang dalam berbagai aspek kehidupan baik sosial, ekonomi, politik  dan budaya, mengharuskan individu  untuk  beradaptasi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi  secara cepat. Maka  dari itu kehadiran tasawuf di era modern ini sangat di perlukan sebagai membingbing manusia agar tetap merindukan sang pencipta, terutama terhadap orang yang bergaya hidup zuhud pada dunia.
Dengan adanya  terapi tasawuf, kemungkinan  orang yang memiliki penyakit hati akan semakin berkurang, meraka akan selalu berbuat baik jika telah dekat kepada sang maha pencipta.  Mereka akan berpikir kembali untuk melakukan sebuah tindakan karena akan teringat dosa-dosa jika bertindak negatif dalam menggunakan sosial media. Sebagai umat muslim mari kita tinggalkan kegiatan yang tidak penting pada sosial media, karena pada zaman era modern ini sosmed digunakan untuk berbagai macam hal negatif, jangan sampai kehidupan sehari-hari  kita bergantung kepada sosmed, menggunakan sosmed untuk hal yang terpenting saja misalnya untuk sarana  komunikasi dengan kerabat maupun teman, selain itu gunakan sosmed untuk memberi maupun mencari berita penting.
Mari hindarkan hati kita oleh hal-hal yang membuat penyakit hati pada diri kita dengan cara melalui terapi secara islam dan mudah di jangkau serta tidak membuang banyak biaya, dari pada kita membaca status orang yang ada pada beranda sosial media lebih baik kita lebih membaca Al-qur’an dan mendalami maknanya. Jika kita dapat mengkaji lebih dalam dan telaah lebih jauh tentang persoalan ini, maka sedikit demi sedikit penyakit yang ada pada dalam hati yang sedang berkembang biak, secara otomatis penyakit itu akan sedikit demi seikit menghilang dan tentunya ketika kita sedang di landa emosi atau  kebingbangan cobalah membaca Al-Qur’an maka hati kita akan menjadi tenang.
 Terapi yang lain kita dapat melakukan dzikir dan berdo’a yang dapat kita lakukan dimana dan kapan saja karena dzikir dan do’a ini tidak harus selalu di bacaselagi kita selepas solat. Dengan memperbanyak dzkir terutama dalam keadaan sudah berwudhu’ (suci) akan membuat hati kita lebih tenang  dan bersih. Luangkan waktu kosong kita untuk berdzikir menyebut nama Allah SWT supaya hari-hari kita di lindungi dan langkah kaki kita di tuntun untuk melakah pada perbuatan yang baik. Hilangkan prasangka buruk pada orang lain karena islam melarang kita berprasangka buruk pada sesama manusia, kita boleh saja waspada asalkan ploporsional. Tetapi jika kita sudah memiliki prasangka buruk kepada  sesama manusia terutama kepada orang yang tidak menyukai kitaatau sebaliknya orang yang tidak kita sukai dapat menumbuhkan bibit penyakitpada hati. Bahkan, jika kita hendak berprasangka buruk terhadap Allah karena Allah tidak  memberi apa yang kita inginkan atau dapat dikatan Allah itu tidak adil. Mari kita ubah pola hidup yang seperti ini dengan terapi tasawuf yang mudah dilaksanakan serta tidak membuang banyak biaya yang berdampak hidup kita akan semakin nyaman.

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH : Tasawuf Falsafi (Revisi)

REVISI MAKALAH : Tasawuf Irfani (Konsep dan Tokohnya)

REVISI MAKALAH : Tasawuf di Indonesia dan Tokohnya