Karya Tulis Lepas : Tasawuf dalam Pendidikan Karakter
NAMA
: ADI CANDRA WIJANARKO PRODI : PBS E
NIM : 20170703021008
TASAWWUF DALAM
PENDIDIKAN KARAKTER
Ketika seseorang menginginkan kehidupan
yang lebih baik terkadang kita berusaha untuk memperbaiki diri entah itu kita
mencontoh perjuangan sukses dari seseorang, atau kita memotivasi diri dengan
berbagai cara, katakanlah kita memotivikasi diri dengan menggunakan beberapa
tulisan yang bisa memotivasi kita dengan tujuan itu dan kita tempel di beberapa
tempat dengan tujuan saat kita melewati atau berada di tempat tersebut kita
membaca tulisan itu secara berulang-ulang dari berbagai tempat yang kita
lewati. dan secara tidak langsung isi dari tulisan itu akan merangsang otak
kita untuk melakukan apa yang ada pada tulisan itu. dan terkadang seseorang
untuk meraih kesuksesan ada juga yang merekonstruksi ulang jalan fikiran dan
memperbaiki karakter-karakter pada diri seseorang tersebut. tidak dapat di pungkiri
bahwa karakter merupakan sarana untuk meraih kesuksesan di dunia dan di akhirat
kelak. dan tentunya karakter yang berbasis tasawwuf akan menjadikan sesorang
dalam meraih kesuksesan dengan tetap memegang teguh status kehambaan dan tidak
keluar dari koridor-koridor sifat hamba yang selalu memerlukan rabnya.
sebenarnya ranah tasawwuf dapat di aplikasikan juga dan mempunyai
kolerasi dengan upaya pembentukan karakter seseorang. seperti halnya dalam
hidup harus professional itu dalam tasawwuf dapat diraih dengan khauf, khauf
akan membuat orang lebih disiplin dalam memlakukan ibadah, jujur dan
berhati-hati dalam berbuat apapun. hal lainnya adalah jika menginginkan
kesuksesan kita juga harus mengembangkan diri, dalam tasawwuf dapat dicapai
dengan takhalli, takholli, dan tajalli. contoh lain adalah melatih kepedulian
sosial dengan syukur dan ikhlas. contoh lain adalah menetapkan visi dalam
hidup, dalam ranah tasawwuf dapat dicapai dengan raja’. sedangkan untuk
mengarahkan visi tersebut di butuhkan misi, dalam hal tasawwuf dapat diraih
dalam taubat. disaat seseorang merasa bahwa hatinya sudah mulai tersibukkan
oleh visi yang ingin diraih, dalam artian mempunyai harapan yang berlebihan
hingga mengkesampingkan status kehambaan, maka taubat dapat merekonstruksi
ulang hati seseorang dalam mengarahkan misi tersebut ke jalan yang benar dan
mencegah hati terpecah dari ketauhitan.