Karya Tulis Lepas : Apa yang Dapat Kita Pelajari tentang Tasawuf?
Nama : Mahabbatullah Al Islamy
Kelas : PBS E
NIM : 20170703021116
APA YANG DAPAT KITA PELAJARI TENTANG TASAWUF ?
Dalam sebuah hadist dijelaskan bahwa “jibril bertanya
kepada Nabi tentang Ihsan, maka Nabi menjawab ihsan adalah engkau menyembah
Allah seakan–akan engkau melihatnya. Jika engkau tidak melihatnya, maka
teruslah lakukan ibadah dengan tekun karena sesungguhnya Dia melihatnya”. Dari sedikit
penjelasan hadist tersebut, kita telah digambarkan tentang tasawuf yang
diartikan sebagai Ihsan. Sebelum kita memahami Ihsan ( tasawuf ), kita harus
terlebih dahulu memahami syari’at islam dan kita juga harus memahami iman (
tauhid ). Tapi poin yang kita jelaskan adalah tasawuf , apa itu tasawuf dan apa
fungsinya serta kenapa kita harus bertasawuf?
Kata tasawuf merupakan kata ganti dari Ihsan, tasawuf
merupakan ilmu yang membidangi tentang gerak geriknya hati, tentang pengaturan
hati menjadi baik dari hal yang tidak baik dan menjadi sempurna dari hal yang
tidak sempurna. Tasawuf disini merupakan ilmu yang selalu dan terus menjaga
kedamaian hati kita agar tidak terjerumus pada perbuatan yang tidak benar, agar
tidak bisa terhindar dari segala praduka jelek dan agar kita bisa selamat dari
penyakit hati yang pasti akan merusak amal perbuatan kita. Penyakit hati yang
sering kita jumpai adalah riya‘, sombong, kikir, dan selalu menganggap dirinya
yang paling benar tanpa memperhatikan orang lain. Maka, disinilah kita
membutuhkan tasawuf untuk terus menemani kita agar terus berada dalam kondisi
dimana hati dan amal kita sejalan.
Ilmu tasawuf sekaligus
mengajari kita tentang butuhnya kita kepada Allah dalam segala aktifitas kita,
tanpa pertolongannya kita tidak bisa apa-apa. Bangkan sesuatu yang kita anggap
sangat mudah pun tidak akan tercapai dan terlaksana tanpa qudrat dan iradahnya
Allah SWT. Maka oleh karena itu niatkanlah segala sesuatunya karena Allah SWT.
Dan tidak ada tempat untuk memohon dan meminta segala kelancaran serta
kemudahan dunia akhirat melainkan hanya kepada Allah SWT.
Selaras dengan sebuah hadist yang artinya “barang siapa
yang tau pada dirinya sendiri maka engkau akan tau siapa tuhan kamu”. Inilah tasawuf
yang mengajarkan tentang Mahasabah atau introspeksi diri agar kita tidak suka
caci maki, memfitnah, iri dengki, dan selalu mensyukuri nikmat yang telah
dimiliki bukan malah menguncing nikmat yang Allah berikan kepada saudara, teman
atau tetangga kita. Dimana perbuatan tercela itu semua merupakan penyakit hati
yang tidak boleh kita lakukan dan harus kita jauhi dengan menggunakan tasawuf.
Dalam ilmu tasawuf juga
diajarkan tentang mawas diri terhadap perhatian Allah atau dalam bahasa tasawuf
adalah khauf. khauf merupakan salah satu poin penting dari ilmu tasawuf yang
mengantarkan seseorang untuk berprilaku baik, bertutur kata sopan serta beramal
yang sesuai dengan tuntunan agama. Rasa khauf atau merasakan diawasi oleh Allah
wajib bagi seseorang yang lagi bertekad untuk menjadi kekasih-Nya, dengan khauf
kita sebetulnya sedang memperbaiki karakter yang tidak disenangi oleh Allah
SWT. Merubah karekter menjadi baik itu sangat sulit dan butuh waktu untuk
merubahnya menjadi baik, dengan sifat khauf yang kita miliki ini merupakan
pendorong untuk tidak melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama dan menjadi
pendorong terhadap jiwanya untuk melakukan perbuatan pada hal yang bersifat
positif. Andaikan jiwa seseorang tidak mempunyai sifat khauf terhadap Allah,
kemungkinan besar mereka akan terjerumus kedalam kemaksiatan dan kemungkaran. Dimana terjerumusnya kita pada kemaksiatan akan membuat
kita akan jauh dari kebaikan dan akan selalu merasa nyaman terhadap keburukan.
Semua itu tergantung pada siapa hati kita berpihak, untuk kebaikan atau
keburukan. Kebaikan membawa kita untuk lebih dekat kepada Allah, sedangkan
keburukan hanya menbawa kita pada murka-Nya.