Karya Tulis Lepas : Penerapan Ajaran Tasawuf dalam Berdagang
Nama : Mochamad Habibur Rohman
NIM : 20170703021124
No.Presensi : 08
Prodi/Kelas : Perbankan Syariah/E
Jurusan : Ekonomi dan Bisnis Islam
Penerapan AjaranTasawuf Dalam Berdagang
Berdagang
atau pedagang adalah suatu pekerjaan atau suatu profesi yang dilakukan dengan
cara jual beli suatu barang, yang dimaksudkan untuk mendapatkan keuntungan.
Berdagang juga merupakan sarana masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Kali
ini kita akan mengkaji tasawuf dalam berdagang. Seperti yang kita ketahui,
ajaran tasawuf adalah suatu ajaran yang akan membimbing manusia dalam menjalani
hidupnya berdasarkan al-qur'an dan hadist. Tasawuf yang berdasarkan ajaran
al-qur'an dan hadist pastinya akan menuntun manusia menuju kebahagiaan dunia
dan akhirat. Bagaimana jika dalam berdagang terdapat ajaran tasawuf? Tentu saja
jawabannya tak lain dan tak bukan kebahagiaan dunia dan akhirat. Karena apa?
Jika sudah ada unsur tasawuf di dalamnya, maka tidak akan ada perlakuan curang,
mengurangi timbangan, dan lain sebagainya. Karena di dalam hatinya sudah tertanam
sebagaimana yang dianjurkan oleh Allah SWT. Dan pastinya orang yang bertasawuf
dalam setiap gerak gerik, dan langkah hidupnya hanya diniatkan karena Allah
atau semata-mata semuanya hanya untuk Allah dan berdagangpun juga menjadi
sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah yang pastinya dengan niat yang
seperti itu mustahil untuk melakukan kecurangan-kecurangan.
Pedagang
yang menerapkan ajaran tasawuf pastinya akan berprilaku jujur, adil, murah hati,
ramah tamah, dan juga dengan senang hati
menjalankan profesinya. Dan tentunya tidak meninggalkan kewajibannya sebagai
seorang muslim, tidak melupakan sholat serta shodaqah. Karena seperti yang
banyak terjadi di sekitar kita, pedagang-pedagang banyak meninggalkan kewajiban
mereka sebagai seorang muslim. Salah satunya sholat, karena dagangannya banyak
pengunjung maupun pembeli, pedagang jadi lebih memprioritaskan dunia ketimbang
akhiratnya. Dan membuat mereka melalaikan sholat, dan tentunya akan membuat
mereka lalai pada kewajiban-kewajiban mereka yang lain. Hal itu bisa terjadi
karena dalam hati mereka tidak ada Allah, mereka menjadi berpikir bahwa mereka
mendapatkan rezeki karena usaha keras mereka sendiri. Sebenarnya hal itu semua
bisa terjadi karena kurangnya pendidikan agama yang mereka dapat, kurangnya
pengetahuan tentang agama yang membuat mereka secara tak langsung menjadi
sesat.
Dan
saran kami kepada masyarakat, khususnya muslim agar pendidikan agama itu
diberikan sejak kecil. Karena jika pendidikan agama ditanamkan sejak kecil,
maka penyimpangan-penyimpangan kemungkinan kecil untuk terjadi, ya karena
didalamnya sudah terdapat pendidikan agama, yang dimulai dari tingkat dasar
sampai tingkat yang lebih tinggi, yang akan menjadi pengingat yang secara
otomatis saat akan melakukan hal-hal yang menyimpang.
Seperti
halnya jika menjadi seorang pedagang, yang memang sudah mendapatkan pendidikan
agama sejak kecil. Maka, untuk melakukan kecurangan-kecurangan dalam aktifitas
dagangnya kemungkinan sangat kecil, dan bahkan tidak akan dilakukan sama
sekali. Karena perbekalan pendidikan agama yang mulai sejak kecil itu sudah
menjadi jiwa dalam hidupnya.